Minggu, 23 Agustus 2020

Konsep kerja PBX pada Server Softswitch

 Konsep kerja PBX pada Server Softswitch

KD :

Memahami bagian dan konsep kerja server softwitch berkaitan dengan Pbx

Menyajikan bagian dan konsep kerja server softwitch berkaitan dengan Pbx

Menerapkan konfigurasi ekstensi dan dial plan server softwitch

Melakukan konfigurasi ekstensi dan dial plan server softwitch

______________________________________________________________________________




    • PENGERTIAN PBX
PBX atau kepanjangan dari private branch exchange adalah penyedia layanan telepon yang melayani pertukaran telepon dengan pusat di dalam suatu perusahaan, dan menjadi penghubung antara telepon dari publik ke telepon perusahaan atau jaringan telepon dari perusahaan ke jaringan perusahaan lainnya di area yang lebih luas sehingga dapat tercakup oleh publik. PBX menghubungkan jaringan telepon dengan jaringan lokal dengan trunk,

Trunk adalah penghubung jalur komunikasi antara pengirim dengan penerima melalui central office. Jaringan ini menggabungkan telepon dengan faksimile, modem, dan lain-lain yang menjadi perpanjangan dari kemampuan PBX sistem melalui trunk.

Awalnya, keuntungan utama dari sistem PBX ini adalah penghematan biaya pada panggilan di karenakan tidak menggunakan pulsa dan menghindari tabrakan jaringan telepon internal dalam suatu tempat. Dari sini PBX mulai dikembangkan dan menjadi populer.

    • FUNGSI PBX
1. Penghubung antara jalur jaringan telepon dengan telepon dengan menggunakan nomer yang di tuju.
2. Menyediakan layanan akuntansi untuk kepentingan.
3. Menjaga sambungan selama menggunakan telepon.
4. Mematikan sambungan antara koneksi dengan perintah yang sesuai di telepon.
5. Layanan otomatis panggilan.

    •  TIPE - TIPE PBX
1. PBX ANALOG

PABX Analog telah mendukung pekerjaan masyarakat luas dalam 1 dekade terakhir. Dengan menggunakan kabel tembaga dan POTS (Plain Old Telephone Service), perangkat ini memiliki kemampuan yang cukup bisa andalkan, kemampuan suara yang dihasilkan oleh PABX analog juga cukup baik dan pada PABX analog terdapat beberapa fitur dasar yang mungkin bisa anda temukan pada ponsel biasa seperti menerima telepon, mematikan suara telepon, redial dan speed dial. Dengan menggunakan PABX, anda juga bisa melakukan transfer panggilan atau memindahkan panggilan antar ekstensi.

2. PBX DIGITAL
PABX digital sekarang sudah mulai berkembang dan banyak perkantoran yang beralih menggunakan PABX jenis ini. Karena memang PABX jenis digital menawarkan fitur yang lebih lengkap dan lebih canggih jika dibandingkan dengan PABX analog. PABX analog merupakan sebuah sistem telepon yang bisa diatur melalui sistem antar muka berbasis website atau komputer. Hal tersebut berarti bahwa kita tidak membutuhkan perangkat keras apapun untuk melakukan instalasi PABX.
Selain itu perbedaan yang cukup mencolok dari PABX digital dengan PABX analog adalah proses transfer transmisi suara yang sebelumnya analog menjadi digital.

3. IP PABX / VoIP PABX
Dengan menggunakan perangkat ini pengguna bisa mengalihkan panggilan dengan melalui VoIP (Voice over Internet Protocol atau IP) kepada semua pengguna yang tersambung dalam satu jaringan. Selain itu, pengguna juga bisa menghubungi ekstensi lain melalui Internet Protocol. Pengguna IP PABX bisa melakukan panggilan telepon atau mengalihkan panggilan telepon dengan sesama pengguna VoIP atau telepon biasa. Atau jika kantor anda memiliki telepon tradisional, pengguna tetap sama-sama bisa melakukan hal tersebut.

4. Hybrid PABX


Hybrid PABX merupakan PABX yang mendukung 2 teknologi sekaligus yaitu Analog dan Digital. Tentu saja dengan Hybrid PABX fitur yang di dapatkan oleh pengguna akan lebih banyak dan cukup bervariasi. Salah satu fitur yang cukup bermanfaat dari Hybrid PABX ini adalah memiliki sistem yang dibangun untuk bisa sangat berguna pada keadaan modern saat ini, sehingga sistem komunikasi menjadi lebih fleksibel dan mudah. PABX Hybrid mampu mendukung panggilan VoIP dengan menggunakan infrastruktur komputer, PABX Hybrid sudah menggunakan kabel UTP untuk sambungannya, PABX Hybrid bisa tersambung secara langsung ke dalam internet. Selain itu, PABX Hybrid juga mendukung tersambungnya koneksi antara 2 telepon tanpa perlu membutuhkan kabel dalam jumlan yang cukup banyak


    •  FOTO - FOTO PBX



    • CARA KERJA SERVER SOFTSWITCH BESERTA GAMBAR DAN URUTAN KERJANYA

Sebuah sistem IP PBX terdiri dari satu atau lebih telepon SIP, server IP PBX dan secara opsional VOIP Gateway untuk terhubung ke jalur PSTN yang ada. 

Fungsi PBX IP server mirip dengan cara kerja proxy server: klien SIP, baik berupa software (softphone) atau perangkat keras berbasis ponsel, mendaftar ke server IP PBX, dan ketika mereka ingin membuat panggilan mereka meminta IP PBX untuk melakukan panggilan. IP PBX memiliki daftar semua ponsel / pengguna dan alamat yang sesuai dengan SIP mereka dan dengan demikian dapat menghubungkan panggilan internal atau rute panggilan eksternal baik melalui gateway VOIP atau penyedia layanan VOIP.

    • KONSEP EKSTENSI DAN DIAL-PLAN SERVER SOFTSWITCH

Extension adalah sekumpulan perintah yang dijalankan berdasarkan urutan-urutan dari tingkat prioritasnya.  Berbeda dengan PABX , dimana extension biasanya berasosiasi dengan telepon, interface atau menu. Beberapa perintah, seperti Dial atau GotoIf, mempunyai kemampuan untuk berjalan ke perintah lain berdasarkan kondisinya. Dalam extension asterisk sintax yang digunakan di file extensions.conf , setiap tahapan perintah dalam sebuah extension di tulis dalam format seperti
exten = extension,priority,Command(parameter). Kesimpulanya, setiap “context” memiliki nama,setiap context dapat mendefenisikan satu atau lebih “extension”.didalam extension kita dapat memasukan sekumpulan perintah.

Komponen yang membangun tahapan perintah extension:
1. Extension adalah label dari extension, dapat berupa string atau pola yang harus di evaluasi secara dinamik untuk mencocokan dengan banyak kemungkinan nomor telepon.dan setiap bagian dari extension harus memiliki label yang sama.
2. Priority biasanya berupa angka integer. Adalah urutan dari perintah yang harus dijalankan dalam sebuah extension. Perintah pertama yang dijalankan harus dengan prioritas 1, jika tidak ada prioritas 1 maka  asterisk tidak akan menjalankan perintah extension.dan seterusnya
3. Command atau perintah adalah "aplikasi" yang akan di jalankan oleh Asterisk.
4. Parameter adalah parameter yang harus diberikan kepada sebuah command. Tidak semua command /  perintah membutuhkan parameter, beberapa perintah dapat dijalankan tanpa parameter

Dial-Plan berfungsi sebagai routing panggilan antar ekstensi, baik yang berada dalam satu IP-PBX ,(lokal) maupun antar IP-PBX, atau biasa disebut dial trunk. Dalam Asterisk, Dial Plan diprogram dalam satu file yang bernama extensions.conf. Secara umum, setiap ekstensi dalam Asterisk merujuk pada user tertentu yang ter-register ke Asterisk tersebut sehingga biasanya nomor ekstensi sama dengan id user.


    • CARA KONFIGURASI EKSTENSI DAN DIAL-PLAN SERVER SOFTSWITCH PADA ASTERIX
 1. Konfigurasi Ekstensi Server Softwitch

Konfigurasi Data Account Umum :
[general]  -->> context umum,harus ada
context=default  -->> nama context user
port=5060      -->> default port untuk SIP
binaddr=0.0.0.0   -->> listen semua ip_addr yg request
srvlookup=yes
tos=0x18
videosupport=yes

Konfigurasi Data Account User / Extensions :
;softphone    -->> nama atau nomor account
[101]       (user/extension)
type=friend    -->> tipe account
username=101  -->> login account
secret=101  -->> password account
host=dynamic  -->> host yang menjadi IP PBX,dpt berubah
nat=no      -->> tanpa NAT
dtmfmode=rfc2833  -->> RTP Payload for DTMF Digits, Telephony Tones and Telephony Signals
allow=all  -->> mode codec, bisa semua jenis codec
callerid=”sip00”  -->> id client
context=voipkn  -->> context jaringan user
canreinvite=no   -->> mekanisme canreinvite
mailbox=101@voipkn  -->> username@context

2. Konfigurasi dial-plan server Softwitch
Untuk mengkonfigurasi dial plan, edit file extensions.conf dengan  mengetik:
nano /etc/asterisk/extensions.conf.

Pastikan bahwa seluruh perintah pada file ini sudah dinon aktifkan. Ketik perintah di bawah ini
pada bagian paling akhir dari isi file extensions.conf.
;Dial antar ekstensi pada IP-PBX
[voipkn]  -->> seluruh dial plan di bawah ini hanya berlaku bagi context ‘voipkn’
exten =>101,1,Dial(SIP/101,20)  -->> Dial ext 101 dengan protokol  SIP, time out 20 detik
exten =>101,2,Hangup  -->> setelah timeout dilakukan hangup
exten =>102,1,Dial(SIP/102,20)
exten =>102,2,Hangup

    • PENGERTIAN SESSION INITIATION PROTOCOL

SIP adalah suatu signalling protokol pada layer aplikasi yang berfungsi untuk membangun, memodifikasi, dan mengakhiri suatu sesi multimedia yang melibatkan satu atau beberapa pengguna. Sesi multimedia adalah pertukaran data antar pengguna yang meliputi suara, video, atau text. SIP tidak menyediakan layanan secara langsung, tetapi menyediakan fondasi yang dapat digunakan oleh protokol aplikasi lainnya untuk memberikan layanan yang lebih lengkap bagi pengguna, misalnya dengan RTP ( Real Time Tr ansport Protocol ) untuk transfer data secara real – time , dengan SDP ( Session Description Protocol ) untuk mendeskripsikan sesi multimedia, dengan MEGACO ( Media Gateway Control Protocol ) untuk komunikasi dengan PSTN (Public Switch Telephone Network). Meskipun demikian, fungsi dan operasi dasar SIP tidak tergantung pada protokol tersebut. SIP juga tidak tergantung pada protokol layer transport yang digunakan.

Pembangunan suatu komunikasi multimedia dengan SIP dilakukan melalui beberapa tahap:
a.  User location : menentukan lokasi pengguna yang akan berkomunikasi
b.  User availability : menentukan tingkat keinginan pihak yang dipanggil untuk terlibat dalam komunikasi.
c.  User capability : menentukan media maupun parameter yang berhubungan dengan media yang
akan digunakan untuk komunikasi.
d.  Session setup : “ringing”, pembentukan hubungan antara pihak pemanggil dan pihak
yang dipanggil.
e.  Session management : meliputi transfer, modifikasi, dan pemutusan sesi. 

    • MENENTUKAN CARA INSTALASI SESSION INITIATION PROTOCOL
Bagi mereka yang ingin membuat sendiri sentral telepon Internet berbasis Session Initiation Protocol (SIP) seperti yang di kembangkan oleh VoIP Rakyat di http://www.voiprakyat.or.id, maka berikut ini adalah beberapa tip singkat untuk membangunnya. Teknologi SIP ini yang akan di adopsi oleh para operator telekomunikasi di Indonesia. Tampaknya yang mulai siap salah satunya adalah XL, yang mungkin akan di ikuti oleh Indosat.
Sebetulnya tidak banyak yang harus di instalasi untuk menjalankan Asterisk secara minimal sekali, yang hanya mempunyai fungsi untuk Authentikasi user dengan nomor telepon dan password.
Dial-plan, untuk mengatur apa yang harus dilakukan untuk call ke sebuah nomor tertentu.
ENUM, agar Asterisk nantinya mengenali nomor +62XXX
Peralatan yang dibutuhkan adalah :
      Sebuah PC Linux, saya sendiri menggunakan Fedora Core 6,
      Sambungan LAN,
      Sambungan Internet.

    • CARA MENGINSTALASI SESSION INITIATION PROTOCOL :
Ada umumnya ada 3 tahapan implementasi SIP yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Menghubungkan SIP Proxy ke existing PBX
2. Migrasi User dan terminal ke SIP Proxy
3. Migrasi koneksi ke PSTN dari existing PBX ke SIP

Step 1: Tahap pertama adalah menghubungkan SIP proxy denganPBX system existing sebagai gateway ke PSTN. Untuk menghubungkan dari IP Network ke PSTN, SIP proxy akan me-routing-kan seluruh panggilan dari panggilan VoIP ke PSTN. Link koneksi bisa menggunakan PRI ISDN maupun T1. Pertama yang harus dilakukanadalah setup SIP proxy (SIP call manager), setelah set-up berjalan dengan baik, selanjutnya tinggal menghubungkan ke PBX existingdengan link ISDN, E1 atau T1.

Step 2 : Tahap selanjutnya adalah migrasi existing user dan services ke SIP. Migrasi semua handset ke SIP baik menggunakan gateway maupun mengganti dengan handset yang nativeSIP. Pendekatan dengan menggabungkan keduanya biasanya menjadi pilihan yang baik. Selanjutnyaadalah set-up SIP application serveruntuk mengakomodasi fitur-fitur yang dibutuhkan user seperti voice mail,multi-party conferencing, IVR, fine me follow me dan masih banyak lagi fitur yang disupport SIP.

Step 3 : Tahap 3 adalah melakukan routing panggilan ke luar melalui koneksi internet.Banyak  operator memulai menjual SIP based dengan menawarkan layanan long distancedengan harga yang lebih murah. Yang perlu diantisipasi adalah nature network  internet yang unpredictable(seperti jitter dan error rate) dan tentu saja security. Sebagai tahap awal SIP dapat digunakan sebagai alternatif untuk melakukan panggilan ketika diluar kantor atau teleworkers.

Fitur dan Layanan PABX
Automatic Route Selection
Account Code
Absen Message
Back Ground Music
Budget Management
Busy On Busy
Class Of Service
Call Park
Call forward
call transfer
call pick up
data line security
delayed ringing
ext lock
emergency call
external BGM
flexibel numbering
greeting message
hunting groups
incoming groups
line monitor
manaer function
paging groups
SMDR
interkoneksi PABX

Merk Dan Type PABX

Panasonic :

- A Series ( A 512 , A 1232, A3264 )

- HB Series ( HB 308, HB 616, HB 1232 )

- HT Series ( TEB 308, TES 824, TEM 824 )

- TA Series ( TA 308, TA 616 )

- VB9 Series

- TDN Series ( TDN 1232 )

- TD 500 Series

- XH Series

- TDA Series ( TDA 100 D, TDA 100, TDA 200, TDA 600 )

- TDE Series ( TDE 100, TDE 200, TDE 600 )

- DBS Series

- NCP Series

NEC :

- Neax Series

- Ips Series

- Aspila Topaz

- Aspila Ex

- SL 1000

- SV 8100

- SV 8300

- SV 8500

Nitsuko : TX 308

LG :

- Aria Soho

- Ip Ldk

Goldstar :

Transtel :

- TDS 600 Series( TDS 160 , TDS 320 , TDS 640 , TDS 1280 )

Siemens :

- Hipath Series ( Hipath 1120, 1150, 1190, 3500, 3500, 3800, 4000 )

Alcatel - Lucent :

- Oxo Lite 32

- Oxo Lite 48

Accesories PABX - Peralatan Pendukung

Automatic Attendant

PABX Software Billing System

Main Distribution Frame

Mengenal IP-PABX System

PABX (Private Automatic Brance Exchange) merupakan suatu teknologi komunikasi yang mengatur hubungan telephone antar pelanggan tanpa harus melalui sentral lokal, serta berfungsi sebagai gateway dalam menghubungkan ke jaringan PSTN. Switch / Router berfungsi mengarahkan paket data yang datang ke jaringan data sesuai dengan alamat tujuannya. Secara konvensional terdapat 2 jaringan yang berbeda yaitu jaringan suara (Circuit Network) dan jaringan paket data (Packet Data Network). Akan tetapi seiring dengan perkembangan teknologi telekomunikasi, terdapat suatu teknologi yang memungkinkan komunikasi suara dan faksimili mengalami proses paketisasi dan dikirimkan melalui jaringan paket data yang dikenal dengan teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP).

IP PABX merupakan kombinasi dari Switch / Router dengan PABX yang menangani VoIP. IP PABX dapat digunakan untuk membypass jaringan telepon circuit-switched dengan menggunakan jaringan data, untuk berhubungan dengan jaringan data lainnya. Dengan menggunakan converged network yang membawa trafik suara (voice yang telah dipaketisasi) dan trafik data secara bersamaan, IP PABX memungkinkan pengembangan layanan baru, yang belum tersedia pada jaringan tradisional. Misalnya penggunaan one central directory melewati berbagai lokasi tujuan, serta unified messaging.

IP PABX yang menggantikan PABX konvensional, bisa digunakan dengan:

A. IP phone (yang dilengkapi dengan DSP (Digital Signal Processing) chips yang berfungsi untuk mengkonversi sinyal suara menjadi sinyal paket – paket data (IP) dan begitu juga sebaliknya.

B. Soft phone (merupakan software aplikasi yang dijalankan di dalam komputer pengguna yang berfungsi untuk mengkonversi sinyal suara menjadi sinyal paket – paket data dan begitu juga sebaliknya) dengan menggunakan handset atau headset.

D. Terminal telephone analog yang dihubungkan dengan sebuah adapter. Alamat IP secara otomatis diberikan ke terminal telephone saat terminal telephone tersebut terhubung ke sistem. Hal ini berarti pesawat telephone tersebut bisa dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain dalam jaringan, dengan nomor telephone yang sama.

Layanan Dasar sentral IP PABX

Sentral IP PABX memiliki layanan – layanan dasar yang justru merupakan kelebihan dari sentral IP PABX bila dibandingkan dengan sentral PABX konvensional, yaitu :

A. Support analog system

Sentral IP PABX memiliki kemampuan dalam mengakomodasi sistem jaringan telephone analog

B. Support LAN system

Sentral IP PABX mampu terkoneksi dengan jaringan komputer (LAN) melalui fast ethernet card yang emiliki kapasitas bandwidth hingga 10 – 100 Mbps.

C. Call Center

Sentral IP PABX mampu mendukung fasilitas auto attendant dan fasilitas – fasilitas Interactive Voice Response (IVR) serta bisa digunakan untuk aplikasi Computer Telephone Integration (CTI)

D. VoIP (Voice over Internet Protocol)

Sentral IP PABX mampu mengakomodasi layanan VoIP melalui terminal IP Phone atau softphone yang dipasang pada Personal Computer (PC).

E. ISDN (Integrated Service Digital Network)

Sentral IP PABX mampu terhubung dengan jaringan ISDN baik PRA maupun BRA analog R2.

F. Billing System

Sentral IP PABX juga dilengkapi dengan kemampuan billing system sehingga pengguna bisa melihat record data telephone yang masuk maupun telephone yang keluar.

G. DID (Direct Inward Dialing)

Sentral IP PABX mendukung sistem DID, yaitu dimana user dapat menghubungi secara langsung ke tujuan tanpa melalui operator.

H. ACD (Automatic Call Distribution)

Sentral IP PABX mendukung sistem ACD yaiatu suatu sistem yang bisa mendistribusikan panggilan secara otomatis ke saluran yang kosong.

I. Group Hunting

Sentral IP PABX juga mendukung untuk layanan Hunting.

J. Conference Call

Sentral IP PABX juga mendukung untuk layanan conference call sehingga user bisa menghubungi lebih dari satu user.

K. Gateway Internet

Sentral IP PABX juga bertindak selaku gateway ke jaringan internet sehingga pelanggan yang terhubung dengan PC atau IP Phone dapat terhubung ke jaringan internet dan bisa mengakses layanan VoIP, internet dan e-mail.

L. Malicious Call Tracking

Sentral IP PABX juga mendukung adanya layanan Malicious Call Tracking sehingga administrator bisa melacak telephone yang masuk maupun yang keluar.

M. Administrator

Operasional sentral IP PABX dapat dikendalikan oleh administrator sehingga kinerja sentral IP PABX dapat dimonitoring dan dikendalikan oleh administrator.

N. Fax over IP

Sentral IP PABX memungkinkan adanya layanan faximile over Internet Protocol (IP), sehingga dengan adanya layanan ini memungkinkan terjadi komunikasi faximile antar gedung tanpa melalui saluran provider telekomunikasi. Adapun layanan-layanan tambahan berdasarkan masing-masing produk sentral IP PABX seperti halnya produk siemens memiliki layanan tambahan berupa email server, proxy server, firewall dan lain-lain, produk alcatel memiliki layanan tambahan berupa music on hold, night service, emergency calling, serta produk NEC memiliki layanan tambahan berupa Voice mail, DHCP server email server dan lain-lain.

 



IP - PHONE

Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

 

1.           Pemasangan Media Server dan Media Gateway

2.           Perangkat IP phones semua melalui jaringan DATA yang sudah ada.

3.           IP phones harus PoE ready.

4.           Pengadaan, pemasangan dan pengujian Main Distribution Frame (MDF) dan Junction Box (JBTP) untuk jaringan TDM  dari TELKOM

5.           Pengadaan, pemasangan dan pengujian perkabelan mulai dari Terminal Box Telkom sampai ke  MDF.

6.           Melakukan testing, commissioning dan training.

7.           Pengadaan, pemasangan dan pengujian sentral IP PBX telephone.

8.           IP PBX harus dengan berbasis IP Switching.

9.           Menyerahkan buktu technical manual.

10.       Menyerahkan 4 (empat) set gambar kerja (Shop drawing) instalasi telepon sebanyak 1 (satu) set.

 

2.0   KETENTUAN BAHAN DAN BARANG

 

Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi dan atau mendekati persyaratan teknis sebagai berikut  :

2.1  Voice gateway

1.           Memiliki Minimal 3 Port 10/100/1000 Port Ethernet dengan 2 port yang memiliki kemampuan untuk RJ-45 atau SFP

2.           Memiliki Minimal 4 Slot Modul Servis

3.           Memiliki Minimal 4 Slot High Speed WAN Interface Card

4.           Memiliki Minimal 4 Slot onboard DSP ( Digital Signal Processing ) dengan total 512 kanal

5.           Memiliki Minimal 4 line E1 dan 16 port analog untuk konektifitas PSTN

6.           Memiliki Interactive Voice Respon (IVR) untuk 8 penelepon pada saat bersamaaan dan dapat ditambahkan dikemudian hari.

7.           Dapat menjalankan fitur MPLS, L2VPN, IP SLA

8.           Memiliki fitur QoS berdasarkan Layer 3 ( DSCP )

9.           Mendukung fitur AAA

10.       Mendukung protocol radius dan TACACS+

11.       Memiliki fitur Auto QoS, Bandwdith Shaping, Bandwidth Policing, Random Drop Detection

12.       Memiliki fasilitas ACL berdasarkan layer 3 ACL

13.       Memiliki kemampuan untuk berintegrasi dengan IP PBX yang sudah ada

14.       Memiliki kemampuan untuk melayani sistem telefoni di area WAN

15.       Bisa dikonfigurasi dengan menggunakan CLI, Telnet, SSH, dan Web Access

16.       Miliki redundant power supply

17.       Memiliki Support Warranty 1 tahun.

2.2  IP PBX

1.           Sistem PBX berbasiskan IP, dengan release yang terakhir

2.           Menggunakan sistem operasi berbasiskan Linux yang dapat divirtualisasikan

3.           Mendukung codec compression audio G.711a, G.711μ, G.729a, G.729ab, G.722, iSAC dan iLBC

4.           Mendukung penggunaan IP versi 4 dan IP versi 6

5.           Memiliki system redundansi dengan spesifikasi yang sama untuk mengatasi kegagalan system

6.           Memiliki kemampuan dasar komunikasi seperti, incoming/outgoing call, call forward all, call divert, call pickup

7.           Dapat diintegrasikan dengan LDAP

8.           Mendukung integrasi dengan system PBX tradisional maupun IP PBX.

9.           Mendukung protocol H.323 dan SIP

10.       Mendukung komunikasi video call

11.       IP PBX dijalankan menggunakan server yang sudah di sertifikasi dengan spesifikasi minimum

a.       Processor                  : 2 x 2.13 GHz Intel Xeon E5506

b.      Memory                   : 6 x 4 GB DDR3

c.       Hard Disk                : 4 x 1TB SAS

d.      Sistem Operasi     : VMware

12.       Call control yang ditawarkan minimum harus memiliki kemampuan sebagai berikut:

a.       Alternate automatic routing (AAR) dimana pada saat salah satu gateway ke PSTN down maka panggilan dapat dialihkan ke gateway ke PSTN yang lain secara otomatis.

b.      Automated bandwidth selection dimana pada saat melalui koneksi dengan bandwidth rendah maka ip phone secara otomatis menggunakan codec yang membutuhkan bandwidth kecil juga.

c.       Mendukung pemanfaatan codec yang fleksibel sepert: G.711 (mu-law and a-law), G.722, G.722.1, G.723.1, G.728, G.729A/B, Global System for Mobile-Enhanced Full Rate (GSM-EFR), Global System for Mobile-Full Rate (GSM-FR) iLBC (internet Low Bitrate Codec), wideband audio (proprietary 16-bit resolution; 16-kHz sampled audio), dan Advanced Audio CODEC (AAC)

e.       Dapat melakukan Digit analysis dan digit manipulasi (penyisipan digit, penghapusan digit, pemotongan digit, dial access codes, dan pengubahan digit string)

f.       Database resiliency dimana pada saat primary call control tidak berfungsi, fungsi-fungsi basic telephony tetap berjalan selain itu fungsi-fungsi tambahan berikut juga tetap berjalan:

                                                        i.Extension mobility

                                                      ii.Call forward all

                                                    iii.Message-waiting indicator (MWI)

                                                    iv.Privacy

                                                      v.Device mobility

                                                    vi.Do not disturb

                                                  vii.Hunt groups

g.      Pengalihan panggilan langsung ke voice mail

h.      Mendukung fitur single number reach dimana nomor extension dapat diassosiasikan dengan mobile phone number sehingga panggilan masuk dapat diterima secara simultan baik dari extension ataupun dari mobile phone

i.        Mendukung protocol Fax over IP: G.711 pass-through dan Fax Relay

j.        Mendukung fitur Forced authorization codes dan client matter codes (account codes) untuk keamanan penggunaan telepon

k.      Mendukung fitur Hotline dan private line automated ringdown (PLAR)

l.        Mendukung fitur Hunt groups: Broadcast; circular; longest idle; and linear, login, dan logout

m.    Mendukung interkoneksi dengan H.323 gatekeeper untuk mendukung scalability, Call Admission Control dan redundancy

n.      Mendukung Multilevel precedence dan preemption (MLPP) untuk memprioritaskan panggilan tertentu misalnya panggilan darurat atau panggilan dari atasan.

o.      Mendukung fungsi administrasi dan troubleshooting dilakukan secara remote seperti:

                                                        i.Pengiriman alerts pada saat terjadi gangguan, melakukan monitoring dan melihat laporan dalam kurun waktu tertentu.

                                                      ii.Mendukung monitoring aplikasi melalui SNMP

                                                    iii.Remote terminal service untuk monitoring system dan alerting

p.      Pembatasan panggilan keluar

q.      Mendukung Out-of-band dual tone multifrequency (DTMF)

r.        Mendukung pemrograman dari line telepon

s.       Mendukung fitur keamanan seperti:

                                                        i.Secure conferencing.

                                                      ii.Mode operasi secure atau non-secure modes dapat disetting

                                                    iii.Device authentication

                                                    iv.Mendukung secure HTTP untuk administrasi, user akses serta analisis Call Detail Report.

                                                      v.Mendukung Privacy: Enkripsi untuk Signaling dan media are encrypted,

                                                    vi.Mendukung Secure Sockets Layer (SSL) untuk directory

                                                  vii.Phone security: File Trivial File Transfer Protocol (TFTP) (configuration and firmware loads) memiliki tanda dengan menggunakan self-signed certificate dari TFTP server

                                                viii.SIP trunk (RFC 3261) dan line side (RFC 3261-based services)

t.        Mendukung management aplikasi dan konfigurasi dari resource berikut untuk digunakan bersama-sama:

                                                        i.Transcoder resource

                                                      ii.Conference bridge resource

                                                    iii.Music on Hold

                                                    iv.Media termination point (MTP): Support untuk SIP trunk dan RFC 2833

                                                      v.Annunciator

u.      Mendukung routing panggilan dan pembatasan panggilan berdasarkan waktu, hari dan tanggal.

v.      Mendukung fitur Toll-fraud prevention seperti

                                                        i.Prevent trunk-to-trunk transfer

                                                      ii.Drop conference call saat inisiator conference menutup panggilan

                                                    iii.Require forced-authorization codes

w.    Mendukung fitur Video telephony yang berjalan dalam protocol-protocol berikut ( H.323, and SIP)

x.      Mendukung third party SIP device sesuai standard RFC 3261

y.      Mendukung SIP line-side RFCs: RFCs 3261, 3262, 3264, 3265, 3311, 3515, and 3842

z.       Mendukung SIP trunk RFC: RFCs 2833, 2976, 3261, 3262, 3264, 3265, 3311, 3323, 3325, 3515, 3842, 3856, and 3891

13.       Mempunyai support warranty 1 tahun.

 

2.2.1        IP PBX License

1.           Merupakan lisensi untuk sistem PABX yang berbasis user

2.           Lisensi dapat digunakn untuk minimal 205 user

3.           Licensi yang diberikan sudah termasuk untuk penggunaan IP Phone Desktop

 

2.2.2        IP Handset

1.           Mendukung Intelligent Power Management for IP Telephony.

2.           Memiliki switch port 10/100 yg terintegrasi

3.           Dapat menampilkan menu-menu tambahan yang dapat diprogram sesuai kebutuhan dengan berbasiskan XML

4.           Minimal Memiliki 4 tombol yang dapat diprogram sesuai kebutuhan

5.           Minimal Memiliki Display 4 line graphical monokrom, 396 x 162 pixel

6.           Mendukung 802.1p/q tagging dan switching

7.           Mendukung signaling yang sesuai dengan Call Controller yang digunakan.

8.           Mendukung codec G.711, G.729a. G.729b, G.722 dan iLB

9.           Mendukung penerapan Comfort Noise Generation dan VAD

10.       Memiliki digital certificate, authentikasi perangkat dan ekripsi yang terintegrasi dalam perangkat

11.       Memiliki support & warranty minimal 1 tahun

 

2.2.3        IP Handset operator

1.           Mendukung Intelligent Power Management for IP Telephony.

2.           Memiliki switch port 10/100 yg terintegrasi

3.           Dapat menampilkan menu-menu tambahan yang dapat diprogram sesuai kebutuhan dengan berbasiskan XML

4.           Minimal Memiliki 24 tombol yang dapat diprogram sesuai kebutuhan

5.           Minimal Memiliki Display 5 inch graphical monokrom, 320 x 222 pixel

6.           Mendukung 802.1p/q tagging dan switching

7.           Mendukung signaling yang sesuai dengan Call Controller yang digunakan.

8.           Mendukung codec G.711, G.729a. G.729b, G.722 dan iLB

9.           Mendukung penerapan Comfort Noise Generation dan VAD

10.       Memiliki digital certificate, authentikasi perangkat dan ekripsi yang terintegrasi dalam perangkat

 

11.       Memiliki support & warranty minimal 1 tahun

PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

3.1       Kotak Hubung

1.      Penyambungan kabel di dalam Kotak Hubung harus mempergunakan Rack 19”.

2.      Penghubung antar teminal (port) menggunakan patch cord

3.      Kabel yang masuk dan keluar ke /dari Kotak Hubung harus di identifikasi.  dengan mamakai “Cable Marking”.

4.      Semua  Kotak  Hubung  harus  ditanahkan.

3.2       K a b e l

1.      Kabel Feeder dari TELKOM menggunakan Fiber Optic multicore, sesuai dengan gambar.

2.      Kabel jaringan telepon menggunakan fasilitas  ethernet

3.      Kabel instalasi menggunakan kabel ITC dan Cat 6

4.      Semua kabel dipasang dalam konduit dan diklem kestruktur bangunan dengan sadle klem, maupun kabel ladder.

5.      Semua kabel harus mempunyai isolasi min. 20 Mohm. Terhadap gedung.  

3.3       Trunking kabel dan tangga kabel

1.       Trunking kabel dan tangga kabel harus dipasang horizontal dan satu garis vertical.

2.       Tangga kabel dipasang ke dinding shaft dengan memakai 3 buah dynabolt berukuran ½” x 2” pada jarak 75 cm.

3.       Trunking kabel digantung di lantai dengan dynabolt berukuran ½” x 2”.

 

3.4       Outlet Telepon IP

1.          Outlet IP telepon harus RJ45 dengan spesifikasi CAT 6.  Sesuai dengan Outlet utk DATA.

2.          Untuk ruang yang tidak menggunakan partisi outlet dipasang  rata dengan lantai (floormounted type) atau dipasang di meja kerja (work station).

3.          Jumlah Outlet Telepon sesuai dengan titik pada gambar.

 

3.5      Konduit

Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem. Jenis konduit yang bisa dipakai adalah PVC conduit dengan diameter dalam minimal 1 ½ x diameter kabel.

 

4.0       P E N G U J I A N

Instalasi ini harus mendapatkan sertifikat pengujian yang baik . 

5.0       P R O D U K,  BAHAN  DAN PERALATAN

 

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan apabila produk yang dimaksud sudah tidak produksi atau tidak ada dipasaran. Kontraktor baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari Pemberi Tugas/MK/Perencana.

Adapun bahan peralatan yang digunakan pada dasarnya ada di daftar material.

 



Sumber : 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar